Jumat, 29 Oktober 2010

untuk memahami

Penderitaanmu adalah robeknya kulit yang menutupi kesadaran. Sebagaimana biji buah mesti pecah, agar intinya bisa tegak di bawah matahari, demikian pula kau mesti mengenali derita.
Dan kalau saja kau menerima hatimu di dalam ketakjuban terhadap keajaiban sehari -hari dari hidup, deritamu rasanya tak kurang menakjubkan dibanding kerianganmu,
Dan kau akan menerima pergantian musim di hatimu, sebagaimana kau telah selalu menerima perubahan musim yang melintas di atas ladang - ladangmu.

Dan kau ingin menyaksikan dengan tenang melalui musim dingin kesedihanmu.
Banyak di antara penderitaanmu adalah pilihanmu sendiri.
Itulah obat pahit yang dengannya dokter di dalam dirimu menyembuhkan dirimu yang sakit.
Maka percayailah dokter itu, dan minumlah obatnya dalam kesunyian dan kesentosaan.
Sebab tangannya, walau berat dan keras, di bimbing oleh tangan yang lembut yang tiada nampak.
Dan cawan yang ia bawa, walau membakar bibirmu, telah di ciptakan dari tanah liat yang Tukang Tembikar telah membasahkan dengan airmata-Nya nan suci.
(KAHLIL GIBRAN)

tulisan yang kaya dengan makna. Persepsi masing - masing tidak akan sama persis. Tetapi tarik ide dasarnya. Kemudian renungkan dan sadarlah bahwa derita sebuah proses untuk mencapai ketenangan kebaikan.

1 komentar:

Cheng Prudjung mengatakan...

Salam...

mari ke mari, jalan2 ke central blog nya teman2 sekelas,
 lebh mudh mengunjungi blog teman2 yg lain..

ditunggu kunjungannya ::
http://ikom7.blogspot.com

tengkyu

Posting Komentar